Jalan Utama di Pangalengan Terputus Akibat Longsor

Jalan Utama di Pangalengan Terputus Akibat Longsor

Bencana longsor kembali terjadi di kawasan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Insiden ini mengakibatkan akses jalan utama menuju dan dari wilayah tersebut terputus total. Jalan raya yang menjadi jalur vital penghubung antar kecamatan kini tidak dapat dilalui oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Peristiwa ini menambah daftar bencana alam yang melanda wilayah dataran tinggi saat musim hujan.

Jalan Utama di Pangalengan Terputus Akibat Longsor

Menurut informasi dari warga sekitar, hujan deras mengguyur wilayah Pangalengan sejak malam hari hingga dini hari. Intensitas curah hujan yang tinggi membuat tanah di kawasan perbukitan menjadi jenuh air dan akhirnya menyebabkan longsor. Material longsoran berupa tanah, batu, dan pepohonan tumbang menutup seluruh badan jalan, terutama di titik rawan yang berada dekat dengan lereng curam.

Kapolsek Pangalengan, AKP Edi Pramana, mengonfirmasi adanya kejadian tersebut. Dalam keterangannya kepada awak media, ia menyatakan bahwa saat ini pihaknya bersama dengan unsur TNI, BPBD, dan relawan tengah melakukan proses evakuasi material longsoran. “Benar, telah terjadi longsor di wilayah kami. Saat ini petugas gabungan sedang berupaya membuka akses jalan dengan alat berat,” ujar Edi.

Proses Evakuasi dan Penanganan

Evakuasi material longsor dilakukan sejak pagi hari menggunakan peralatan berat milik Dinas Pekerjaan Umum serta bantuan masyarakat setempat. Proses ini tidak mudah mengingat volume tanah yang menutupi jalan cukup besar dan kondisi cuaca yang masih belum bersahabat. Petugas juga harus memastikan tidak ada warga yang tertimbun atau terjebak di sekitar lokasi longsor.

Beberapa pengendara yang sempat melintasi jalan tersebut saat peristiwa terjadi terpaksa kembali dan mencari jalur alternatif yang jaraknya jauh lebih panjang. Selain itu, beberapa kendaraan yang terjebak di kedua sisi longsoran kini masih tertahan hingga proses pembersihan selesai.

Dampak Terhadap Aktivitas Warga

Terputusnya akses jalan utama ini berdampak besar terhadap mobilitas masyarakat. Banyak warga yang tidak dapat bekerja atau mengakses fasilitas umum seperti pasar, sekolah, dan rumah sakit. Pengiriman logistik ke wilayah Pangalengan juga terganggu, sehingga dikhawatirkan akan terjadi kelangkaan bahan pokok apabila akses tidak segera dipulihkan.

Salah satu warga, Ibu Ratna (42), mengungkapkan kekhawatirannya. “Anak saya tidak bisa berangkat sekolah hari ini karena jalan tertutup. Semoga segera dibuka agar kami bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” tuturnya.

Langkah Antisipasi dan Imbauan dari Pemerintah

Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat yang tinggal di daerah lereng dan tepi sungai untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama pada malam hari ketika hujan deras mengguyur. Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak nekat melintasi jalur yang rawan longsor hingga proses evakuasi selesai dan dinyatakan aman.

Camat Pangalengan juga menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan survei terhadap titik-titik lain yang rawan longsor, sekaligus mengusulkan pembangunan tembok penahan tanah di beberapa lokasi guna meminimalisir kejadian serupa di masa depan.

Kesimpulan

Peristiwa longsor di Pangalengan yang menyebabkan akses jalan utama terputus menjadi pengingat bahwa mitigasi bencana harus terus ditingkatkan, terutama di wilayah dengan kontur tanah yang labil dan curah hujan tinggi. Kerja sama antara pemerintah, aparat keamanan, relawan, dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam proses penanganan bencana seperti ini.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan petugas, dan tidak menyebarkan informasi yang belum pasti kebenarannya. Semoga evakuasi berjalan lancar dan akses jalan segera kembali normal demi kelancaran aktivitas warga sehari-hari.