Warga Bersama DPRD Manggarai Timur Menanam 15.000
Manggarai Timur – Dalam upaya menjaga lingkungan dan mencegah risiko bencana alam, masyarakat Desa Golo Tolang, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, melaksanakan aksi penanaman pohon secara massal. Sebanyak 15.000 anakan pohon ditanam dalam kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap kerusakan lingkungan yang kian mengkhawatirkan.
Warga Bersama DPRD Manggarai Timur Menanam 15.000
Langkah Nyata Cegah Bencana Tahunan
Kepala Desa Golo Tolang, Arkadeus Ngalas, menyampaikan bahwa wilayahnya dikelilingi oleh gunung-gunung dan setiap tahun selalu dilanda bencana alam seperti tanah longsor dan banjir bandang. Kondisi geografis yang curam membuat desa ini rentan terhadap kerusakan alam, terlebih di musim hujan.
“Setiap musim hujan datang, masyarakat kami selalu waspada. Longsor dan luapan air dari perbukitan bisa datang sewaktu-waktu. Karena itu, penanaman pohon ini menjadi langkah penting yang kami ambil bersama DPRD dan warga,” ungkap Arkadeus.
Peran Aktif DPRD dan Masyarakat
Kegiatan tanam pohon ini tidak hanya dilakukan oleh aparat desa dan masyarakat, namun juga melibatkan perwakilan DPRD Manggarai Timur. Keterlibatan langsung dari para wakil rakyat ini menunjukkan adanya kesadaran kolektif akan pentingnya pelestarian lingkungan, terutama di wilayah-wilayah rawan bencana.
Salah satu anggota DPRD Manggarai Timur yang hadir dalam kegiatan ini menyebutkan bahwa gerakan seperti ini harus menjadi agenda rutin, tidak hanya untuk menjaga kelestarian lingkungan tetapi juga membangun kesadaran generasi muda akan pentingnya hidup berdampingan secara harmonis dengan alam.
“Kita tidak bisa terus bergantung pada bantuan saat bencana datang. Pencegahan harus dimulai dari sekarang. Menanam pohon adalah investasi jangka panjang untuk kehidupan yang lebih aman dan sehat,” tegasnya.
Jenis Pohon yang Ditanam
Dalam aksi ini, jenis bibit pohon yang ditanam mencakup tanaman keras dan tanaman pelindung tanah seperti mahoni, sengon, dan trembesi. Pohon-pohon ini dikenal memiliki kemampuan menyerap air secara optimal dan menguatkan struktur tanah, sehingga sangat efektif dalam mengurangi risiko tanah longsor.
Para relawan yang terdiri dari warga lokal, pelajar, dan tokoh masyarakat bekerja sama dalam proses penanaman yang dilakukan di berbagai titik strategis di desa, khususnya di lereng-lereng perbukitan dan area yang rawan longsor.
Edukasi dan Harapan Jangka Panjang
Selain aksi penanaman pohon, pihak desa juga menyelenggarakan edukasi lingkungan kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga hutan dan tidak menebang pohon sembarangan. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya menjadi seremoni sesaat, tetapi menjadi gerakan yang terus berlanjut.
Arkadeus berharap, dengan adanya penanaman ini, wilayah Desa Golo Tolang bisa menjadi lebih aman dan nyaman untuk dihuni. Ia juga mendorong desa-desa lain yang berada di kawasan pegunungan untuk melakukan kegiatan serupa sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan iklim yang semakin ekstrem.
“Kami ingin menjadi contoh bahwa masyarakat kecil pun bisa berbuat besar untuk bumi,” ujarnya penuh semangat.
Dukungan dari Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur melalui Dinas Lingkungan Hidup memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Mereka bahkan merencanakan agar program penanaman pohon bisa masuk ke dalam agenda pembangunan berkelanjutan di daerah tersebut.
“Kerja sama antara masyarakat dan pemerintah adalah kunci keberhasilan pelestarian lingkungan. Kita akan terus dorong aksi-aksi positif seperti ini,” kata perwakilan dari dinas terkait.
Penutup
Kegiatan penanaman 15.000 bibit pohon ini menjadi langkah nyata warga Golo Tolang dan DPRD Manggarai Timur dalam menghadapi tantangan bencana alam yang terus mengintai. Dengan sinergi yang kuat antara warga, pemerintah desa, dan DPRD, harapan untuk hidup lebih aman dan ramah lingkungan kini perlahan mulai terwujud.