Tanah Longsor di Garut Satu Korban Jiwa

Tanah Longsor di Garut Satu Korban Jiwa

Peristiwa tanah longsor terjadi pada Minggu sore (23 Februari 2025) di wilayah Desa Bojong, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut. Dalam insiden tersebut, sebuah rumah yang juga berfungsi sebagai bengkel menjadi korban utama tertimbun material longsoran.

Tanah Longsor di Garut Satu Korban Jiwa

Dari keterangan warga setempat dan aparat, diketahui bahwa dalam kejadian nahas itu, seorang kepala keluarga meninggal dunia. Korban diketahui sedang berada di dalam rumah ketika longsor menerjang dengan cepat akibat kontur tanah yang labil setelah diguyur hujan lebat sejak pagi.

Evakuasi dilakukan dengan cepat oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut dibantu TNI, Polri, dan masyarakat sekitar. Jenazah berhasil ditemukan setelah beberapa jam pencarian yang terkendala medan licin dan tertutup lumpur tebal.

Banjir dan Tanah Bergerak di Sumedang
Sementara itu, wilayah Sumedang juga tidak luput dari dampak cuaca ekstrem. Hujan yang turun terus-menerus selama tiga hari terakhir menyebabkan luapan air sungai di beberapa desa di Kecamatan Cimalaka dan Tanjungsari. Beberapa rumah warga terendam air setinggi pinggang orang dewasa, memaksa penduduk untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Tak hanya banjir, fenomena tanah bergerak juga mulai terjadi di beberapa titik perbukitan. Beberapa rumah warga mulai retak dan terancam roboh. Pemerintah Kabupaten Sumedang mengeluarkan imbauan agar warga yang tinggal di lereng dan perbukitan untuk meningkatkan kewaspadaan serta bersedia mengungsi sementara waktu.

Menurut Kepala BPBD Sumedang, langkah antisipatif terus dilakukan termasuk monitoring pergerakan tanah dan penguatan tanggul darurat untuk menghindari potensi longsor susulan.

Respons Pemerintah dan Imbauan Jelang Ramadan
Menanggapi musibah ini, Gubernur Jawa Barat menginstruksikan agar seluruh jajaran terkait segera turun ke lapangan dan memberikan bantuan darurat bagi korban bencana. Logistik berupa makanan, air bersih, obat-obatan, serta tenda darurat telah mulai disalurkan sejak Senin pagi.

“Ini adalah ujian menjelang bulan suci Ramadan. Kami mengajak masyarakat untuk tetap tabah, waspada, dan terus saling bantu. Pemerintah akan hadir dan tidak tinggal diam,” ungkap Gubernur dalam konferensi pers singkat.

Selain itu, imbauan juga diberikan kepada masyarakat agar terus memantau perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG dan tidak mudah terpengaruh oleh hoaks atau berita tidak valid yang beredar di media sosial.

Peran Masyarakat dan Mitigasi Bencana

Bencana alam memang tidak bisa sepenuhnya diprediksi, namun peran masyarakat dalam melakukan mitigasi sangatlah penting. Pemerintah mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan seperti tidak menebang pohon sembarangan, menjaga saluran air tetap bersih, dan tidak membangun rumah di daerah rawan longsor.

Upaya edukasi kebencanaan juga mulai digalakkan kembali, terutama menjelang Ramadan, di mana aktivitas masyarakat akan meningkat menjelang berbuka dan sahur. Dengan begitu, masyarakat diharapkan lebih siap dalam menghadapi bencana dan dapat menyelamatkan diri jika situasi darurat terjadi.

Penutup
Musibah yang melanda Garut dan Sumedang menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan menghadapi bencana adalah tanggung jawab bersama. Menjelang Ramadan, mari kita jaga keselamatan diri, keluarga, dan lingkungan. Kita doakan agar para korban diberikan ketabahan dan semua yang terdampak bisa segera pulih dan kembali menjalankan aktivitas seperti biasa.